Tips dan Cara Merawat Vagina
Oleh : Febi Arliani.
Vagina menghasilkan berbagai macam sekresi seperti keringat, sebum, dan sekresi dari kelenjar Bartholine
dan Skene pada vulva, cairan endometrial, dan oviductal (yang berubah
sesuai dengan siklus haid), cervical mucus, sel exfoliated, dan sekresi
pada dinding vagina itu sendiri, yang dapat meningkatkan gairah seksual.
Vagina pada semua wanita mengeluarkan pyridine, squalene, urea, asam
asetat, asam laktat, alkohol kompleks (termasuk kolesterol), glikol
(termasuk propylene glikol) keton, dan aldehid-aldehid. Tapi suatu asam
kimia lebih detail dalam pengeluaran vagina membagi wanita
dalam dua kelompok. Semua wanita menghasilkan asam asetat, tapi
sepertiga dari itu juga menghasilkan rangkaian pendek asam aliphatic.
Rangkaian pendek asam aliphatic, yang termasuk asetik, propionic,
isovaleric, isobutryc, propanoic, dan asam butanoic.
Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang sangat rentan terhadap infeksi. Hal ini disebabkan batas antara uretra
dengan anus sangat dekat, sehingga kuman penyakit seperti jamur,
bakteri, parasit, maupun virus mudah masuk ke liang vagina. Untuk itu,
wanita harus rajin merawat kebersihan wilayah pribadinya ini. Infeksi
juga terjadi karena terganggunya kesimbangan ekosistem di vagina.
Ekosistem vagina merupakan lingkaran kehidupan yang dipengaruhi oleh dua
unsur utama, yaitu estrogen dan bakteri Lactobacillus atau bakteri baik. Di sini estrogen berperan dalam menentukan kadar zat gula
sebagai simpanan energi dalam sel tubuh (glikogen). Glikogen merupakan
nutrisi dari Lactobacillus, yang akan dimetabolisme untuk
pertumbuhannya. Sisa metabolisme kemudian menghasilkan asam laktat, yang
menentukan suasana asam di dalam vagina, dengan potential Hydrogen (pH)
berkisar 3,8 - 4,2. Dengan tingkat keasaman ini, Lactobacillus akan
subur dan bakteri patogen (jahat) akan mati.
Di dalam vagina terdapat berbagai macam bakteri, 95 persen
Lactobacillus, 5 persen patogen. Dalam kondisi ekosistem vagina
seimbang, bakteri patogen tidak akan mengganggu. Bila keseimbangan itu
terganggu, misalnya tingkat keasaman menurun, pertahanan alamiah juga
akan turun, dan rentan mengalami infeksi. Ketidakseimbangan ekosistem
vagina disebabkan banyak faktor. Di antaranya kontrasepsi oral, penyakit diabetes mellitus, antibiotika, darah haid, cairan sperma, penyemprotan cairan ke dalam vagina (douching), dan gangguan hormon seperti saat pubertas, kehamilan, atau menopause.
Menurut Dr. Boy Abidin, Sp.OG, vagina memiliki derajat keasaman antara 7,1-7,3.
Ada Beberapa Cara Yang Biasa Dilakukan Dalam Merawat Organ Reproduksi Wanita (Vagina) :
1. Bilas dengan Cairan PembersihCairan
pembersih khusus digunakan dengan cara menyemprotkannya ke dalam
vagina. Berisi bahan aktif yang mampu melumpuhkan bakteri, kuman, serta
jamur. Cairan ini bisa digunakan dalam beberapa menit.
Penggunaannya
harus dengan pengawasan dokter. Karena itu, selain cairan pembilas,
obatan untuk mengatasi gangguan yang ada juga akan diberikan. Tidak
semua gangguan bisa diselesaikan dengan cairan ini. Paling hanya dapat
mengatasi keputihan. Jadi, tidak akan mampu mengatasi penyakit kelamin,
apalagi penyakit menular cekcual (PMS).
2. Sinar Laser
Laser
diperlukan karena penggunaan obat pembunuh kuman di vagina biasanya
butuh waktu lama, apalagi kalau terjadi resistensi obat. Laser yang
digunakan biasanya jenis level rendah atau low level laser therapy.
Formulasi dari sinar inframerah clan ultra violet ini mampu
membersihkan bakteri, jamur, dan virus dalam waktu relatif cepat.
Untuk
gangguan ringan, penembakan biasanya dilakukan selama 15 menit
sekali.'Bila gangguan sudah berat, butuh puluhan menit dengan beberapa
kali tembakan dalam beberapa hari. Obat juga kerap diberikan oleh dokter
setelah penembakan laser.
3. Terapi Ozon
Dr.,
Mulyadi Tedjapranata, MD, dari Klinik Medizone, menyebutkan bahwa
metode penggunaan terapi ozon ini layaknya menggunakan cairan pembersih.
Dengan alat yang disebut vaginal insufflations, ozon dimasukkan ke
organ kewanitaan dengan dosis sesuai kasus.
"Prinsipnya ozon ini
berfungsi sebagai disinfektan yang bisa membunuh kuman. Tujuannya untuk
mencegah masuknya kuman penyebab penyakit," ujarnya. Dengan periode
waktu tertentu pula (tergantung kasus), ozon diperlukan agar kebersihan
vagina terjaga.
Agar pengobatan efektif, biasanya terapi ini
dikombinasi dengan obat-obatan. Namun, ozon tidak bisa digunakan untuk
mengatasi penyakit seksual atau PMS. Dan yang jelas, terapi ini harus
dilakukan oleh dokter yang ahli dalam hal ini. Jika tidak digunakan
secara tepat, memasukkan ozon ke organ kewanitaan hanya akan
menyebabkan berkembangbiaknya bakteri yang malah merugikan vagina.
4. Penguapan Hangat
Dalam
ritus perawatan tubuh secara tradisional, penguapan hangat biasa
digunakan untuk vagina. Meski begitu, penguapan jelas tidak efektif
membunuh mikroorganisme.
Penguapan ini menggunakan ramuan
wewangian sehingga mengharumkan vagina, selain menghangatkan. Karena
itu, selayaknya cara ini dilakukan seperti kita menggunakan parfum
badan. Tidak ada alasan selain alasan kosmetik. Meski penguapan disebut
sebagai salah satu cara merawat vagina, langkah ini bukan untuk
mencegah penyakit, apalagi menghilangkan gangguan.
5. Gurah VaginaMeski
tak sedikit yang tertarik mencobanya, gurah vagina masih diragukan
efektivitasnya. Apalagi yang menanganinya jelas-jelas bukan dokter.
Tindakan ini bisa membuat semua mikrooganisme yang merugikan maupun yang
normal akan mati clan hilang dari vagina. Akibatnya, vagina justru
berisiko terganggu.
6. Spa Vagina
Ini
metode perawatan alat reproduksi wanita yang menggabungkan berbagai
terapi kuno. Ada teknik pengasapan atau penguapan. Ada juga teknik pijat
akupresur pada seluruh tubuh dan terutama vagina. Ada juga meditasi
gerak atau semacam kegel khusus untuk vagina.
Beberapa terapi
tersebut cukup aman. "Terapi spa sebenarnya umum digunakan dalam
perawatan kesehatan, hanya kali ini. khusus diterapkan untuk bagian
vagina saja," ungkap Hj. Worro Harry Soeharman, M.Ph, MKA, penggagas
terapi V-spa.
7. Kuras Vagina
Ini adalah
pengontrolan dan pembersihan vagina sampai ke mulut serta rongga rahim.
Langkah ini menjadi tindakan awal agar jamur atau kuman tidak merembet
ke rongga rahim atau saluran telur, yang bisa mengakibatkan kemandulan
atau infeksi yang bisa memicu kanker.
Wanita yang menderita
keputihan hendaknya tidak menunda pengobatan. Supaya tidak repot,
penderita bisa mendatangi klinik semacam Klinik Pasutri atau Pusat
Pelayanan Keluarga yang memberi pelayanan, mulai dari wawancara,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, serta membersihkan vagina
sampai ke rongga rahim hingga pengobatannya tuntas.
Caranya,
ujung vagina sampai rongga rahim diteropong dengan speculum. Dengan
alat penjepit kain kasa (gaas) yang terlebih dulu direndam dalam
betadin ini, tindakan "kuras" dilakukan.
Tidak perlu takut,
karena tindakan ini sederhana dan ticlak menyiksa. Usai hasil
laboratorium diketahui, dokter akan memberikan obat yang tepat. Bisa
berupa obat minum atau tablet yang dimasukkan ke lubang vagina. Setelah
tiga bulan, pasien diharapkan kembali untuk cek ulang.
Keputihan
acap kali kambuh bila tidak diobati secara tuntas. Mengobati daerah
sekitar vagina saja belum cukup, sebaiknya sampai ke dalam. Para ibu
yang menghadapi masalah dengan pasangan sehubungan kasus ini bisa
sekalian berkonsultasi.
Untuk Menjaga Kesehatan Vagina, Perempuan Setidaknya Memahami Beberapa Hal Ini :
a. Sesering mungkin mengganti pembalut, ferutama saat menstruasi. Darah yang keluar bisa menjadi media tumbuhnya kuman.
b. Sesudah
berhubungan seks, bagian luar vagina sebaiknya selalu dibersihkan.
"Tentu tidak dengan sabun biasa," kata Boy. Sebaiknya gunakan sabun
pembersih khusus vagina. Jika perlu, gunakan cairan pembersih vagina
bila memang ada infeksi di daerah kemaluan.
c. Saat membersihkan
vagina, bilas dari arch depan ke belakang. Hal ini untuk menghindari
terbawanya kuman dari anus ke vagina. Lebih baik air untuk membersihkan
langsung ditadah dari keran biasa atau dengan keran semprot. Air yang
terkumpul di ember atau bak mandi bisa saja terkontaminasi air kencing
orang lain, spora, jamur, atau kuman.
d. Bila menggunakan kertas
tisu, Anda harus hati-hati. Lendir dan air memang terserap, tetapi
hendaknya diingat bahwa tidak semua tisu terjamin kualitasnya. Tisu
yang terbuat dari serbuk kayu ada yang tercemar jamur kalau proses
pembuatannya kurang baik.
e. Jaga organ intim agar tidak lembab
setelah buang air kecil atau buang air besar. Bilas vagina sampai
bersih, kemudian keringkan sebelum memakai celana dalam. Usahakan agar
daerah kemaluan dan selangkangan selalu kering lebih-lebih bagi yang
bertubuh gemuk. Suasana lembab sangat disukai jamur.
f. Gantilah celana dalam sekurang-kurangnya dua sampai tiga kali sehari.
g. Sebaiknya tidak mengenakan celana terlalu ketat, berbahan nilon, jeans, dan kulit.
h. Pakai celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat. Panty liner sebaiknya hanya digunakan antara 2-3 jam.
i. Jangan biarkan celana basah atau lembab karena memberi peluang tumbuhnya jamur.
j. Bagi
wanita yang pernah melahirkan dan berhubungan seks, setidaknya lakukan
pap smear sekali setahun. Untuk mereka yang sudah menopause, lakukan
2-3 tahun sekali.
k. Jaga berat badan normal. Jangan sampai kegemukan karena menyebabkan vagina tertutup lipatan lemak sehingga lembab.
l. Jaga kesehatan tubuh secara umum dengan mengasup makanan bergizi seimbang.
m. Lakukanlah hubungan seksual hanya dengan satu orang. Sering berganti pasangan seks akan menambah kemungkinan terinfeksi.
Tips dan Cara Agar Vagina Menjadi Kering dan Harum :
1.
Agar Vagina Menjadi Kering
Seorang istri akan tersinggung dan rendah
diri jika suatu malam selesai melakukan hubungan intim dengan suami,
kemudian suaminnya itu "berkata ah terlalu becek" atau "terlalu basah"
atau "terlalu banyak airnya". Tentu saja ini merupakan suatu beban yang
sangat berat untuk seorang istri, tapi jangan dulu berkecil hati,
dibawah ini ada suatu cara untuk mengatasi hal tersebut.
Caranya mudah
ambil sebutir pinang yang sudah tua buang sabutnya, parut pinang yang
sudah kita kupas, ambil segelas air untuk digunakan merebus parutan
pinang tadi. merebusnya sampai airnya kira-kira tinggal setengah gelas
dan sudah agak mengental, angkatlah dan peras disehelai kain yang halus
ambil air perasan tersebut campur dengan sedikit garam, minumlah di
pagi hari, setiap satu minggu sekali, maka dalam satu bulan hasilnya
sudah dapat dirasakan vagina akan menjadi rapet dan juga benar-benar
kering, silakan mencoba.
2. Agar Vagina Menjadi Harum
Banyak wanita
yang mengeluh memiliki vagina yang berbau tidak sedap. Hal ini
disebabkan banyak hal. Namun untuk menghilangkan bau tak sedap itu
mudah hanya dengan air rebusan daun sirih saja sudah dapat mengatasi
masalah tersebut. Ambilah sepuluh helai daun sirih yang sudah agak
menguning, bersihkan dan rebuslah dengan dua gelas air, setelah air
rebusan itu kira-kira tinggal segelas, angkatlah tunggu sampai menjadi
hangat baru siramkan ke vagina. Jika dilakukan secara teratur pagi dan
sore membersihkan vagina dengan air rebusan sirih ini, maka vagina
menjadi harum dan tidak berbau lagi. Dan jagalah kebersihan vagina
secara teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
diharapkan berposting dengan sopan