Selasa, 24 Juli 2012

Tips dan Cara Menyusui/Agar ASI Tetap Lancar


Tips dan Cara Menyusui/Agar ASI Tetap Lancar
Oleh :
Febi Arliani.


Wanita yang sedang hamil atau menyusui tetap harus berpuasa di bulan Ramadhan, sama dengan wanita wanita yang lain, selagi ia mampu untuk melakukannya. Seorang wanita hamil tidak diperbolehkan berpuasa jika kehamilannya bermasalah. Memaksakan berpuasa hanya akan mengganggu perkembangan janin.

Kegiatan berpuasa hanya mengubah jadwal makan. Sementara, asupan makanan yang dikonsumsi ibu hamil dan menyusui selama berpuasa tetap dibuat sama dengan saat tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 % karbohidrat, 30 % protein, dan 10-20 % lemak.

Bagi ibu hamil yang ingin berpuasa disarankan untuk memperhatikan gejala berkurangnya kadar gula dalam darah (hipoglikemia). Gejala ini ditandai dengan pusing, gemetar, mual, dan demam. Dan yang dianjurkan bisa berpuasa adalah ibu yang masa kehamilan sudah cukup tua dan kuat yaitu sekitar usia kehamilan 5 bulan keatas.

Sedangkan bagi ibu menyusui, yang disarankan berpuasa adalah ibu menyusui dengan usia bayi 6 bulan keatas. Sementara bagi ibu yang menyusui ASI ekslusif bisa tidak berpuasa karena harus menyusui tiap dua jam sekali dan si bayi belum memperoleh makanan pendamping ASI. Yang perlu diingat : saat ibu menyusui berpuasa, pola menyusui akan berubah. Pasokan ASI akan berkurang pada siang hari namun melimpah pada malam hari.

Sedangkan bagi ibu hamil, penting diingat bahwa selama hamil, pasokan kalori sangat diperlukan dalam nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Yang jelas, harus lebih memperhatikan makanan yang dimakan saat sahur dan berbuka.

Bag
i ibu hamil dan menyusui, sangat tidak diperbolehkan untuk meninggalkan makan sahur. Makan sahur dapat memberikan energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas seharian. Konsumsi gizi seimbang pada saat sahur akan membantu ibu menyusui menghasilkan sari makanan bergizi untuk si kecil.

Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah. Apalagi jika si ibu baru saja menyususi. Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, entah itu dengan cara tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran.

Perlu diketahui juga, bagi ibu hamil yang menderita Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi, sebaiknya tidak berpuasa karena penderitanya harus terus menerus mengkonsumsi obat secara teratur. Juga bagi ibu hamil yang mengalami gangguan saluran pencernaan, atau yang memiliki riwayat anarexia dan bulimia (gampang muntah), tidak diperkenankan berpuasa.

Beberapa Tips Bagi Ibu Hamil dan Menyusui Yang Ingin Berpuasa Adalah :

1. Asupan Menu Dengan Gizi Seimbang
Ibu yang sedang menyusui memang membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan 3x sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih. Makan sahur akan menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas kita hari itu. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus untuk anak.

2. Perbanyak Konsumsi Cairan
Mulai dari berbuka hingga sahur. Jika bisa minum air putih selama sehari itu sebanyak dua liter, ditambah dengan jenis cairan lainnya seperti juice buah, air madu dan susu. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah.

- Gejala anemia banyak ditemukan pada ibu hamil karena mereka kurang mengonsumsi makanan bergizi. Anemia berbahaya bagi ibu hamil, karena pada saat persalinan ibu akan mengalami kesulitan dan luka akibat persalinan sulit menutup. Berbuka puasa dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.

3. Istirahat Yang Cukup
Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui. Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, apakah dengan cara tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran. Perlu ibu menyusui ketahui, bahwa semakin sering payudara dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan semakin banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap lancar.

4. Tetap Tenang dan Percaya Diri
Ibu hendaknya tetap tenang beribadah dan percaya diri terus menyusui, jangan merasa khawatir ASInya akan berkurang, sebab rasa cemas tersebut justru akan menghalangi kerja hormon Oksitosin mengeluarkan ASI dari payudara, sehingga akan nampak seolah-olah ASI ibu berkurang. Ingatlah bahwa menyusui pun juga ibadah.

5. Meminum Madu, Kurma dan Habbatussauda

Dengan meminum madu, kurma dan habbatussauda, diharapkan kuantitas dan kualitas ASI tetap terjaga, karena madu, kurma dan habbatussauda merupakan vitamin alami dan komposisinya lengkap.

6. Ibu Bekerja
Jika ibu bekerja, sebaiknya tetap memerah ASI di tempat kerja, karena jika ASI tidak dikeluarkan maka produksi ASI akan menurun. Bila ibu memiliki aktifitas yang cukup tinggi selama Ramadhan, mungkin perlu dipertimbangkan untuk tidak berpuasa bila si kecil masih menyusu, sebab dalam agama Islam pun ada keringanan bagi ibu yang menyusui.


Supaya bisa menyusui dengan lancar, perlu dilakukan perawatan pada payudara.
Perawatan Payudara Yang Diperlukan Sebagai Berikut :


1. Mengganti BH sejak hamil usia 2 bulan dengan ukuran yang lebih sesuai dan dapat menopang perkembangan payudara. Biasanya diperlukan BH dengan ukuran 2 nomor lebih besar.
2. Latihan gerakan otot badan yang berfungsi menopang payudara untuk menunjang produksi ASI dan mempertahankan bentuk payudara setelah selesai masa menyusui. Latihan yang bisa dipraktekkan di rumah oleh ibu : Duduk sila di lantai. Tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri (dekat siku), tangan kiri memegang lengan bawah kanan. Angkat kedua siku hingga sejajar pundak. Tekan pegangan tangan kuat-kuat ke arah siku sehingga terasa adanya tarikan pada otot dasar payudara.
3. Menjaga kebersihan sehari-hari, termasuk payudara, khususnya daerah puting dan areola.
4. Setiap mandi, puting dan areola tidak disabuni untuk menghindari keadaan kering dan kaku akibat hilangnya “pelumas” yang dihasilkan kelenjar Montgomery.
5. Sejak usia kehamilan 7 bulan, lakukan persiapan puting agar lentur, kuat, dan tidak ada sumbatan, setiap hari sebanyak 2 kali. Cara melakukan : Kompres masing-masing puting selama 2-3 menit dengan kapas dibasahi minyak. Tarik dan putar puting ke arah luar 20 kali, ke arah dalam 20 kali untuk masing-masing puting. Pijat daerah areola untuk membuka saluran susu. Bila keluar cairan, oleskan ke puting dan sekitarnya. Bersihkan payudara dengan handuk lembut.
6. Mengoreksi puting yang datar atau terbenam agar menyembul keluar dengan bantuan pompa puting pada pekan terakhir kehamilan sehingga siap untuk disusukan pada bayi, atau bisa juga secara manual (menarik puting keluar menggunakan tangan).

Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Agar Ibu Hamil Sehat dan Mampu Menyusui Bayinya :

1. Ibu harus tercukupi kebutuhan nutrisinya baik secara kuantitas maupun kualitas selama masa kehamilan.
2. Wanita hamil sebaiknya tidur 8 jam sehari. Kegiatan dan gerakan sehari-hari harus memperhatikan perubahan fisik dan mental yang terjadi. Di antara waktu kegiatan diperlukan istirahat guna melemaskan otot-otot. Bagi wanita bekerja, perlu diatur agar cuti hamil dan bersalin diambil sebanyak mungkin setelah bersalin sehingga dapat menyusui bayinya selama mungkin sebelum kembali bekerja.
3. Ibu seharusnya tidak merokok dan menjauhi asap rokok orang lain, tidak minum alkohol dan mengurangi kopi serta minuman yang mengandung soda karena dapat mengurangi kemampuan usus menyerap kalsium dan zat besi.
4. Pemakaian obat selama hamil hanya atas petunjuk bidan atau dokter, terutama menjelang persalinan agar tidak berpengaruh terhadap proses menyusui.
5. Kontrol kehamilan secar teratur ke dokter atau bidan. Manfaatkan kesempatan sebaik-baiknya untuk bertanya (konsultasi) dan buat perencanaan untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah bayi lahir. Tanyakan secara detail mengenai tahapan dalam melakukan IMD untuk meningkatkan keberhasilan menyusui dan demi mendapatkan banyak manfaat dari proses IMD itu sendiri.
6. Memperhatikan dan memeriksakan diri bila ada keluhan pada daerah gigi dan mulut karena dapat menjalar pada organ lain dan mengganggu kehamilan.
7. Memperhatikan kebersihan diri dan menggunakan pakaian nyaman saat di dalam rumah, yaitu yang longgar, ringan, mudah dipakai dan menyerap keringat.

Berikut Ini Beberapa Langkah Yang Perlu Diketahui Ketika Menyusui Bayi:

1. Ibu harus menyusui dalam keadaan tenang. Minum segelas air sebelum menyusui, hindari menyusui dalam keadaan lapar dan haus.
2. Sebelum menyusui hendaknya ibu memilih tempat yang nyaman, tenang, dan tentunya terjaga dari pandangan orang lain. Siapkan pula kursi dengan sandaran punggung dan tangan serta bantalan untuk menopang tangan yang menggendong bayi.
3. Sebelum menggendong bayi, tangan dicuci bersih su.paya puting dan areola tidak terkena kuman. Ketika akan menyusui, tekan daerah areola di antara telunjuk dan ibu jari sehingga keluar 2-3 tetes ASI kemudian oleskan ke seluruh puting dan areola. Cara menyusui yang terbaik adalah bila ibu melepaskan kedua payudara dari pemakaian BH.
4. Posisi ibu dan bayi yang benar saat menyusui dapat dicapai bila bayi menyusui dengan tenang dan badannya menempel betul pada ibu. Menyusui yang baik dan benar adalah ketika mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara dan mulut bayi membuka lebar sehingga sebagian besar areola tertutup mulut bayi. Dengan posisi itu, bayi akan leluasa mengisap ASI pelan-pelan tapi kuat dan ibu pun tidak merasa kesakitan. Sebaiknya posisi puting dan lengan bayi berada pada satu garis lurus.
5. Berikan ASI sesuka bayi (on demand) dan tidak usah dijadwal. Biasanya kebutuhan terpenuhi dengan menyusui tiap 2-3 jam. Setiap menyusui, lakukan pada kedua payudara secara bergantian, masing-masing selama kurang lebih 10 menit. Mulai selalu dengan payudara sisi terakhir yang disusui sebelumnya. Berikan ASI sampai payudara terasa kosong.
6. Untuk mencegah lecet, setelah selesai menyusui segera oleskan ASI seperti awal menyusui dan biarkan kering oleh udara, baru kemudian BH dipakai kembali. Hal ini dapat dilakukan sambil menyangga bayi supaya bersendawa.
7. Tegakkan punggung bayi dan dekatkan pada dada ibu supaya bayi bersendawa. Menyendawakan bayi setelah menyusui harus selalu dilakukan untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah.

Bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan dianggap cukup mendapat ASI bila berat badan lahir pulih kembali setelah bayi berusia 2 pekan, kenaikan berat dan tinggi badan sesuai dengan kurva pertumbuhan, bayi banyak mengompol (sampai 6 kali atau lebih dalam sehari), bayi menyusu dengan kuat kemudian melemah hingga tertidur, dan payudara ibu terasa lunak setelah menyusui dibanding sebelum disusukan.

Ketika Harus Bekerja

Usahakan jangan berikan dot atau empeng di luar waktu menyusui. Jika terpaksa ibu tidak dapat menyusui bayinya (misalnya karena bekerja), berikan ASI yang sudah diperas dengan menggunakan sendok. Jangan lupa untuk mensterilkan wadah penyimpan ASI sebelum digunakan. Jika disimpan, ASI bisa bertahan selama :

* 4-8 jam bila disimpan pada suhu 19-25°C.
* 1-2 hari bila disimpan di dalam lemari es pada suhu 0-4°C (bukan freezer).
* 2 bulan di dalam freezer lemari es satu pintu.
* 3-4 bulan di dalam freezer (pintu terpisah).

Yang Harus Diperhatikan Ketika Menyusui :

Walaupun umumnya keadaan gizi ibu hanya mempengaruhi kuantitas (jumlah) dan bukan kualitas ASI, konsumsi makanan sebaiknya tidak dibatasi. Penurunan berat badan sesudah melahirkan jangan lebih dari 0,5 kg setiap pekan. Selama menyusui, ibu harus memperhatikan asupan nutrisi pada makanan yang dikonsumsinya. Yaitu mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dalam menu sehari-hari bisa ditambah makanan yang merangsang produksi ASI seperti daun katuk dan daun pepaya. Karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak, ibu menyusui dianjurkan minum air 8-12 gelas sehari.
Ibu menyusui tentunya mengeluarkan tenaga yang tidak sedikit, apalagi terkadang ibu harus terbangun malam karena bayi menangis dan meminta ASI. Oleh karena itulah ibu menyusui membutuhkan istirahat dan tidur cukup supaya tenaganya pulih kembali.
Ibu menyusui sebaiknya tidak mengkonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter (tenaga kesehatan) karena ada beberapa obat yang tidak boleh diberikan pada ibu menyusui.
Ibu bisa melakukan pijat payudara menggunakan minyak kelapa atau zaitun untuk memperbaiki aliran ASI agar lancar.

Tahap-Tahap Pijat Payudara Sebagai Berikut :

- Gunakan jari-jari untuk mengusap payudara secara lembut dengan arah menjauhi puting.
- Pijat lembut payudara seolah menguleni, menggunakan gerakan mengangkat dan menekan.
- Gunakan tangan secara lembut dan hati-hati untuk memuntir payudara searah dan berlawanan arah jarum jam.
- Gunakan kedua tangan untuk menekan secara perlahan daerah sekitar areola payudara untuk mengeluarkan cairan susu. Kemudian oleskan sebagian cairan susu ke puting payudara.

Anjurkan ibu yang mengalami masalah ketika menyusui untuk berkonsultasi pada tenaga terlatih di pusat pelayanan kesehatan. Suami, keluarga, dan orang-orang terdekat hendaknya selalu memberi dukungan moral supaya ibu bisa melalui masa-masa menyusui dengan baik.
Hindari stres karena stres akan mempengaruhi produksi ASI. Seorang ibu harus percaya diri bahwa ASI saja sudah cukup, tidak perlu ditambah susu formula. Berikan pengertian kepada orang-orang di sekitar ibu (suami, orangtua, mertua) bahwa ASI adalah yang terbaik untuk bayi. Karena dukungan dari orang sekitar sangat mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI.


Berikut Ini Adalah Beberapa Jenis Bahan Makanan Yang Membantu Perempuan Yang Baru Menjadi Ibu, Agar Produksi Air Susu Ibu Meningkat dan Lancar .

1. Daun Katuk
Mengandung vitamin A, C, B1, zat besi, kalium, protein, fosfor, sterol, alkaloid, asam seskuiterna. Dipercaya sayuran daun katuk bisa membantu meningkatkan air susu ibu yang mana cukup signifikan.

2. Bunga Pepaya
Mengandung vitamin A, C, fosfor, kalium, enzim papain. Sangat baik untuk membantu meningkatkan protein dalam tubuh ibu serta meningkatkan selera nafsu makan.

3. Bayam Hijau dan Bayam Merah
Mengandung vitamin A, B6, C, E, K, asam folat, riboflavin, fosfor, kalium, protein, zat besi, karoten, thiamin. Bayam yang berwarna merah dan ijo tua baik untuk membantu menurunkan sistem kekebalan yang baik bagi bayi.

4. Kedelai Jepang (Edamame)

Mengandung vitamin C, K, zat besi, magnesium, riboflavin, protein, mangan, kalium, fosfor. Kedele jepang alias edamame sangat bagus karena kaya protein yang dapat menggantikan makan ikan, ayam, daging, dan protein hewani lainnya.

5. Kacang Hijau

Kacang ijo mengandung Vitamin B1, protein, fosfor, tiamin, mangan, kalium, magnesium, asam folat. Kacang hijau membantu mencukupi kebutuhan protein dan energi.

6. Pare
Mengandung vitamin K, likopen, fitokimia lutein, anti oksidan yang sangat baguna untuk merangsang produksi insulin, menurunkan kadar gula di dalam darah, anti kanker, dan lain sebagainya.

7. Buah Jambu Air
Mengandung vitamin A, C, zat besi, fosfor, kalium. Memberi manfaat seperti membantu melindungi sistem kekebalan tubuh, membuat lebih tahan infeksi, meningkatkan fungsi syaraf serta otot.

8. Semangka
Mengandung vitamin A, C, asam folat, kalium. Buah semangka segar sangat baik untuk mencukupi kebutuhan vitamin A sang ibu menyusui serta kebutuhan air.

9. Labu Siam

Mengandung vitamin B6, C, K, asam folat, kalium, magnesium, zinc, mangan. Labu siam dapat membantu mencukupi kebutuhan asam folat ibu yang sedang menyusui karena ketika memberi susu membutuhkan asam folat yang cukup banyak. Labu siam juga mampu membantu pertumbuhan sel dan juga perkembangan/pertumbuhan tubuh sang buah hati.

10. Buah Pepaya

mengandung vitamin A, C, kalium, asam folat. Sangat baik untuk menjaga asupan kalium bagi ibu menyusui agar tidak mudah capek / lelah.

11. Jantung Pisang
membantu meningkatkan air susu ibu yang mana cukup signifikan.

12. Blustru (Luffa cylindrica (L.) Roem. atau L. pentandra Roxb)

Buah blustru mengandung cucurbitacin, citruline, luffein (zat pahit), dan saponin triterpen. Getah mengandung lendir, lemak, protein, vitamin (B dan C), saponin, xylan. Biji mengandung minyak lemak, squalene, α-spinasterol, cucurbitacin B, dan protein. Untuk memperlancar produksi ASI, masak buah blustru dan daun katuk menjadi sayur bening. Sayur ini dikonsumsi bersama nasi, pagi, siang dan sore hari.

13. Daun Kacang Panjang (Vigna Sinensis)

Daun kacang panjang mengandung polifenol dan saponin. Daun dan buahnya mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin (A, B1, B2, dan C), kalsium, fosfor, besi, belerang, magnesium, mangan, dan niasin.
Untuk memperlancar atau memperbanyak pengeluaran ASI ambil 300 gram daun segar kacang panjang. Daun tersebut direbus dengan 1,5 gelas air selama 15 menit. Saring, kemudian diminum setelah agak dingin.


MPASI dan Menyapih

Makanan selain ASI (MPASI/Makanan Pendamping ASI) hendaknya diberikan mulai usia bayi 6 bulan. Bila ibu bekerja, hendaknya makanan pendamping ASI diberikan pada jam kerja sehingga ASI dapat tetap diberikan pada saat ibu ada di rumah. Setelah bayi cukup mendapatkan ASI selama 2 tahun, bayi bisa disapih secara bertahap dengan meningkatkan frekuensi makanan anak dan menurunkan frekuensi pemberian ASI dalam kurun waktu 2-3 bulan (jangan dihentikan mendadak).
Banyak faktor yang menentukan keberhasilan seorang ibu ketika menyusui. Persiapan menyusui perlu dilakukan sejak ibu masih di awal kehamilan sampai menjelang persalinan. Persiapan yang matang dan kesiapan mental seorang ibu insyaallah akan banyak membantu ketika melakukan aktivitas menyusui. Sebaiknya ibu banyak bertanya dan belajar tentang masalah menyusui. Jangan lupa untuk memperbanyak do’a supaya proses menyusui berjalan lancar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

diharapkan berposting dengan sopan